Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips dan Tahapan Penulisan Skripsi

Penting bagi kita untuk mengetahui tahapan penulisan skripsi ini untuk memastikan kita berada di jalur yang benar atau tidak. Tahapannya adalah sebagai berikut:

Tahap 1: Pencarian Topik

Mencari inspirasi topik untuk skripsi memang tidak mudah, tapi juga bukan tidak mungkin. Hal terpenting pada tahap ini adalah banyak membaca literatur. Semakin banyak kita membaca, semakin kita terinspirasi. Membaca dapat dimulai dari dokumen disertasi/tesis/skripsi atau penelitian sebelumnya di perpustakaan. Saat membaca, tentunya kita tidak hanya membaca “kosong”, tetapi juga mencari esensi, berpikir kritis dan melihat kelebihan dan kekurangan dari penelitian yang telah kita baca. Perhatikan hal-hal penting yang kita dapatkan saat kita membaca. Seperti pertanyaan penelitian yang unik, bagaimana merumuskan latar belakang masalah yang baik dan metodologi penelitian yang tepat untuk menjawab pertanyaan penelitian yang ada. Tuliskan semuanya dalam catatan khusus tentang ide dan topik tesis sehingga semuanya menyatu dan nantinya dapat membantu kita menggabungkan semua ide yang kita dapatkan. Pada titik ini, pertanyaan yang mungkin muncul adalah bagaimana Anda bisa fokus pada topik penelitian sebelumnya. Nah, mungkin ada baiknya kita mengetahui bidang mana yang ingin atau ingin terus kita kuasai. Dalam akuntansi, misalnya, ada beberapa area yang dapat membantu kita membaca topik dengan lebih efektif. Bidang-bidang tersebut meliputi: Akuntansi Keuangan, Akuntansi Manajemen, Auditing, Sistem Informasi Akuntansi, Perpajakan dan Pasar Modal. Pastikan halaman Anda menarik jika misalnya Anda menyukai standar akuntansi dan pelaporan keuangan, mungkin akuntansi keuangan adalah topik yang tepat untuk diteliti. Jika kita menyukai topik pemeriksaan, baik pemeriksaan keuangan maupun pemeriksaan pajak, pemeriksaan bisa menjadi alternatif. Sebaliknya, jika kita menyukai model akuntansi untuk pengambilan keputusan, akuntansi manajemen mungkin menjadi pilihan yang tepat. Ketika topik telah diterima, jangan lupa untuk menunjukkan poin yang diturunkan. Misalnya, apa masalahnya (pertanyaan penelitian)? di mana topik itu muncul (latar belakang masalah)? Apa yang dikatakan penelitian/teori sebelumnya tentang masalah yang dibahas (tinjauan literatur dan teori)? Data apa yang dibutuhkan untuk menganalisis masalah (metodologi penelitian: sampel dan data)? Strategi penelitian apa yang efektif untuk memecahkan masalah (metodologi penelitian: kualitatif/studi kasus atau uji kuantitatif/statistik). Baca Juga : Tips Menulis Skripsi

Tahap 2: Penulisan Proposal

Setelah ide didapatkan, langkah selanjutnya adalah membuat proposal skripsi. Fase ini sangat penting karena ide dan rencana penelitian kami tercantum dalam proposal. Proposal biasanya cukup pendek, antara 25-35 halaman dengan jarak 1,5. Proposal yang baik adalah yang memiliki hubungan erat antara latar belakang masalah, pertanyaan penelitian, teori yang digunakan untuk menjelaskan masalah, dan strategi penelitian (metodologi dan metode penelitian) yang digunakan untuk menjawab penelitian. Dalam banyak kasus, penulisan proposal disertasi/tesis/skripsi tidak memiliki “jiwa” dan arah penelitian yang jelas. Hal ini dapat dimengerti karena mahasiswa terkadang bingung tentang bagian mana yang harus dipertimbangkan dan diisi untuk menghasilkan proposal yang baik. Nah, ada baiknya untuk memperhatikan hubungan antara satu bagian dengan bagian lainnya saat menyusun proposal, seperti yang saya katakan tadi. Contoh kesalahan yang sering saya temui adalah tidak adanya latar belakang yang kuat untuk masalah yang sedang diselidiki. Contoh: Salah satu saran adalah: Analisis penerapan PSAK 16: Aktiva tetap pada PT X. Nama PT X digunakan oleh seorang mahasiswa dengan alasan belum menemukan perusahaan untuk diteliti. Ini menjadi masalah karena bagaimana dia tahu bahwa perusahaan yang dia observasi mengalami masalah dalam menggunakan Akuntansi Aset? Atau mungkin akan menjadi perusahaan jasa sehingga aset tetap bukan topik utama untuk dibicarakan?

Memahami pemikiran mahasiswa bahwa dia tertarik dengan topik PSAK 16 tetapi belum menemukan perusahaan untuk diteliti. Namun, pendekatannya terhadap penelitian tidak memadai karena suatu topik harus diteliti karena ada masalah yang mendasarinya. Jika model saran di atas terus berlanjut, jangan heran jika mahasiswa akhirnya tidak mendokumentasikan temuan penting dalam penelitiannya, karena di "PT X" masalahnya bukan pada aset tetap.

Namun, proposal penelitian standar biasanya terdiri dari Bab 1 sampai 3. Pada Bab 1, mahasiswa harus menjelaskan latar belakang penelitian, pertanyaan penelitian, dan ruang lingkup penelitian. Dalam Bab 2, siswa diminta untuk mengajukan teori dan tinjauan literatur tentang topik penelitian mereka. Pada tahap proposl, Bab 2 tidak terlalu luas dan hanya menjelaskan sintesis dari penelitian sebelumnya atau teori-teori penting yang sudah ada. Jangan biarkan sebagian besar proposal penelitian hanya menjadi landasan teori. Akhirnya, di Bab 3, para mahasiswa dapat menyampaikan strategi penelitian mereka. Antara lain memuat rencana instrumen penelitian yang akan digunakan. Dari mana sumber datanya? Bagaimana Anda mengumpulkan data? Bagaimana Anda menganalisisnya? Jika digunakan uji statistik, model empiris apa yang digunakan? Uji statistik apa yang digunakan? Dll.

Tahap 3: Tulis Ulang Bab 1-Bab 3

Jika proposal disertasi/tesis/skripsi telah disetujui oleh jurusan, maka mahasiswa secara resmi dapat melakukan proses pendampingan dengan dosen. Pada pertemuan pertama, mahasiswa harus memastikan bahwa dosen setuju dengan ide proposal. Di beberapa universitas, peninjau proposal adalah dosen senior di departemen yang mungkin memiliki sudut pandang berbeda dari pembimbing yang seharusnya mendampingi Anda. Pastikan bahwa anda menyatukan persepsi dengan pembimbing mengenai proposal Anda. Jika semuanya cocok, mintalah izin kepada dosen untuk melanjutkan penulisan bab 1 sampai dengan 3 skripsi Anda. Bagian ini penting karena kita akan “mengunci” topik dan pertanyaan penelitian. Penting juga untuk menentukan ruang lingkup teori yang akan kita bahas dalam proposal. Ingatlah bahwa Bab 2 bukanlah kumpulan teori, definisi, atau penjelasan umum dari suatu fenomena. Bab 2 adalah tinjauan pustaka di mana kami merangkum penelitian sebelumnya dan teori-teori yang ada dan kemudian menggunakan Bab 2 sebagai dasar untuk studi analitis untuk mengatasi masalah yang ada (selanjutnya ditempatkan di Bab 4).

Tahap 4: Pengumpulan Data

Fase ini biasanya tumpang tindih dengan fase 3. Misalnya topik penelitian dengan model studi kasus yang memerlukan pengumpulan data primer. Pada Bab 3, model penelitian studi kasus akan memuat deskripsi/subjek penelitian, dan tentunya hal ini juga memerlukan proses pengumpulan data sebelum mahasiswa menulislebih lanjut.

Untuk mengumpulkan data primer dari perusahaan, mahasiswa terlebih dahulu memerlukan izin penelitian dari kampus sebelum mereka dapat mengakses perusahaan yang bersangkutan. Pada proses selanjutnya, mahasiswa dapat menyerahkan surat penelitian kepada perusahaan. Saat mengumpulkan data di suatu perusahaan, penting bagi mahasiswa untuk mendokumentasikan proses pengumpulan data. Dokumentasi dapat berupa transkrip wawancara, log observasi, salinan dokumen perusahaan, atau email dari wawancara mahasiswa dengan narasumber di perusahaan. Pastikan bahwa informasi ini dicatat dengan benar sehingga akan tersedia nanti saat Anda menulis Bab 4. Selain itu, dokumen yang dikumpulkan untuk proposal dapat dilampirkan sebagai lampiran jika diperlukan.

Untuk pengumpulan data sekunder, seperti data laporan keuangan, informasi keuangan perusahaan atau data harga saham, mahasiswa dapat mengumpulkan informasi dari database universitas sendiri. Misalnya, beberapa universitas berlangganan data laporan keuangan melalui bursa efek Indonesia. Jika universitas Anda tidak memiliki langganan, informasi dapat dikumpulkan melalui halaman BEI atau langsung dari perpustakaan BEI di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebagai alternatif, anda dapat mengumpulkan informasi dari situs web perusahaan yang terdaftar di BEI.

Tahap 5: Analisis Data

Langkah selanjutnya adalah analisis data: Bab 4. Bagi mahasiswa yang melakukan penelitian dengan model studi kasus di perusahaan, mahasiswa akan menganalisis hasil pengumpulan data primer pada Bab 4. Saat melakukan analisis, penting bagi mahasiswa untuk menggabungkan hasil analisis mereka dengan teori dan penelitian sebelumnya yang dibangun di Bab 2. Paling mudah menggunakan kerangka teori tertentu ketika melakukan analisis data sehingga kita tidak terjebak dalam proses analisis data yang datar dan dangkal. Sebagai contoh, jika kita memutuskan untuk menganalisis penerapan PSAK 16 dalam kaitannya dengan aset tetap di Perusahaan X, maka kerangka teori yang dapat kita gunakan dalam Bab 4 untuk melakukan analisis data adalah proses penerapan standar tersebut menurut PSAK. Prosesnya dapat dibagi menjadi: Pendekatan - Penilaian - Penilaian (penilaian setelah pendekatan awal) - Presentasi dan pelaporan. Oleh karena itu, mahasiswa dapat menganalisisnya sebagai berikut: Menurut PSAK 16, proses pengakuan adalah sebagai berikut (dijelaskan), sedangkan dalam praktik di PT X, menurut wawancara dengan manajer akuntansi, prosesnya adalah sebagai berikut (dijelaskan). Jika ada perbedaan antara teori (aturan PSAK 16) dan praktik di perusahaan yang diperiksa, ini akan menjadi temuan yang akan dibahas nanti di Bab 5. Pendekatan yang sama dapat diterapkan untuk proses selanjutnya seperti tahap pengukuran dan penilaian.

Ketika menggunakan dengan analisis data dengan model penelitian kuantitatif, formatnya biasanya mirip satu sama lain. Model penelitian ini menguji hipotesis dengan menggunakan uji statistik tertentu. Bagian analisis data biasanya berbentuk: (1) hasil statistik deskriptif; (2) hasil uji empiris; (3) Diskusi dan Analisis. Pada bagian statistik deskriptif, informasi yang diberikan dapat dilihat dalam bentuk informasi deskriptif tentang variabel dependen dan independen seperti mean (mean), median (median), standar deviasi dan nilai terendah (min) dan tertinggi (max). Dalam hal hasil uji empiris, biasanya berisi hasil uji statistik yang dilakukan, misalnya apakah variabel yang diuji (variabel uji) mempengaruhi variabel terikat. Jika demikian, dengan tingkat kepercayaan apa? Dll. Pada bagian Pembahasan dan Analisis memberikan penjelasan lebih lanjut dan alasan mengapa hasil uji statistik signifikan. Jangan lupa untuk menghubungkannya dengan teori dan penelitian sebelumnya.

Tahap 6: Finalisasi Skripsi

Jika dosen pembimbing telah menyepakati bab 4 (misalnya pada tahap 5), mahasiswa hanya perlu menarik kesimpulan dan saran pada bab 5. Pada bagian ini perlu diperhatikan bahwa ada keterkaitan antara pertanyaan penelitian yang diajukan (Bab 1), hasil analisis data (Bab 4) dan kesimpulan yang ditarik darinya. Pastikan bahwa anda secara eksplisit menyatakan bahwa pertanyaan penelitian tertentu akan dijawab dengan hasil analisis data yang dijelaskan dalam Bab 4. Jangan terlalu jauh dalam analisis karena ini adalah kesimpulan, penting untuk menyatakan langsung hasil penelitian dan hubungan mereka dengan pertanyaan penelitian di awal.

Ketika bagian Kesimpulan dan Saran telah dibuat, lengkapi dokumen skripsi dengan informasi pendukung lainnya, seperti: Jangan lupa untuk menulis halaman terima kasih yang menurut saya adalah bagian paling istimewa dan pribadi dari pekerjaan ini. Terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung proses pembuatan skripsi.