Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Struktur Teori Akuntansi

Teori akuntansi keuangan dibangun untuk mengembangkan akuntansi keuangan yang sesuai dan bermanfaat bagi para pengguna laporan keuangan.

Struktur teori akuntansi adalah elemen-elemen yang saling terkait dan menjadi pedoman bagi pengembangan teori dan perumusan standar atau teknik akuntansi. Elemen-elemen tersebut adalah :

1. Rumusan tentang tujuan laporan keuangan.

2. Postulat akuntansi, yang dijabarkan dari rumusan tujuan laporan keuangan.

3. Konsep teoritis akuntansi, yang dijabarkan dari rumusan tujuan laporan keuangan.

4. Prinsip dasar akuntansi, yang dijabarkan dari postulat dan konsep teoritis akuntansi.

5. Standar atau teknik akuntansi, yang merupakan pedoman dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan kebutuhan para pemakai, yang dirumuskan dari prinsip dasar akuntansi.

Hirarki elemen struktur teori akuntansi dapat digambarkan sebagai berikut 

Tujuan Laporan Keuangan

Berikut adalah rumusan tujuan laporan keuangan yang telah dijabarkan oleh AAA, APB, dan FASB :

ASOBAT

American Accounting Association (AAA) adalah sebuah organisasi akuntan pendidik yang bergungsi memfasilitasi dalam pendidikan akuntansi dan memperlajari serta mengomentari masalah-masalah yang terkait dengan standar akuntansi.

Pada tahun 1966, AAA menerbitkan AStatement of Basic Accounting Theory (ASOBAT) yang berisi tentang rumusan tujuan akuntansi, yaitu :

  1. Membuat keputusan mengenai penggunaan sumber daya yang terbatas dan menentukan sasaran serta tujuan dari penggunaan sumber daya tersebut.
  2. Mengarahkan dan mengendalikan sumber daya manusia dan factor produksi lainnya secara efektif.
  3. Memelihara dan melaporkan pengamanan atas sumber daya (Aktiva).
  4. Memfasilitasi fungsi dan pengendalian social.

APB Statement

Accounting Principles Board (APB) dibentuk oleh AICPA pada tahun 1959. Tujuan utama dari APB adalah mengajukan rekomendasi secara tertulis mengenai prinsip akuntansi, menentukan praktek akuntansi yang tepat, dan mempersempit celah perbedaan-perbedaan yang ada serta ketidak-konsistenan yang terjadi dalam praktek akuntansi saat itu.

Pada tahun 1970, APB menerbitkan Statement No. 4 yang berjudul “Basic Concepts and Accounting Principles Underlying Financial Statement Of Business Enterprises”. Laporan ini berisi tentang tujuan khusus dan tujuan umum laporan keuangan.

I. Tujuan khusus laporan keuangan menurut APB Statement No. 4 adalah menyajikan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP).

II. Tujuan Umum laporan keuangan menurut APB Statement No. 4 adalah :

  1. Memberikan informasi yang terpecaya tentang sumber daya ekonomi (Aktiva) dan kewajiban perusahaan, dengan maksud :

a. Untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan.

b. Untuk menunjukkan posisi keuangan da investasi perusahaan.

c. Untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajibannya.

d. Menunjukkan kemampuan sumber daya yang ada untuk pertumbuhan perusahaan

2. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba, dengan maksud :

  • Memberikan gambaran tentang jumlah deviden yang diharapkan pemegang saham.
  • Menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban kepada supplier, kreditur, pegawai, pemerintah dan kemampuannya dalam mengumpulkan dana untuk kepentingan ekspansi perusahaan.
  • Memberikan informasi kepada manajemen untuk digunakan dalam pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengendalian.
  • Menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba jangka panjang.

3. Memungkinkan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilakan laba.

4. Memnerikan informasi lainnya tentang perubahan aktiva dan kewajiban.

5. Mengungkapkan informasi yang relavan lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan.

Trueblood Committee Report

Untuk menyusun konsep yang menjelaskan tentang tujuan laporan keuangan, Presiden AICPA saat itu (Marsall S. Amstrong) pada tahun 1971 membentuk tim perumus tujuan laporan keuangan, yang dikenal dengan nama Trueblood Committee. Tim ini pada tahun 1973 berhasil merumuskan tujuan laporan keuangan, yang dimuat dalam sebuah laporan yang berjudul ”Objectives of Financial Statement”. Dalam laporan ini dirumuskan bahwa tujuan laporan keuangan adalah :

  1. Tujuan dasar laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan ekonomi.
  2. Melayani pemakai umum yang memiliki wewenang, kemampuan, atau sumber daya yang terbatas untuk memperoleh informasi dan pihak-pihak yang mengandalkan laporan keuangan sebagai sumber informasinya mengenai aktivitas ekonomi perusahaan.
  3. Memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditur untuk pemakai untuk memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi potensi arus kas berdasarkan jumlah, waktu, dan ketidakpastian lainnya.
  4. Memberikan informasi kepada pemakai untuk memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba.
  5. Memberikan informasi yang berguna untuk menilai kemampuan manajemen dalam memanfaatkan sumber daya perusahaan secara efektif dan mencapai tujuan utama perusahaan.
  6. Memberikan informasi yang factual dan dapat diinterprestasikan mengenai transaksi dan peristiwa lainnya, yang diharapkan dapat berguna untuk memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba.
  7. Memberikan laporan tentang posisi keuangan perusahaan, yang diharapkan dapat berguna untuk prediksi, membandingkan, dan mengevuasi kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba.
  8. Memberikan laporan tentang laba periode (berkala), yang diharapkan dapat berguna untuk prediksi, membandingkan, dan mengevuasi kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba.
  9. Memberikan laporan tentang aktivitas keuangan perusahaan, yang diharapkan dapat berguna untuk  prediksi, membandingkan, dan mengevuasi kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba.
  10. Memberikan informasi yang berguna untuk proses peramalan.
  11. Tujuan laporan keuangan bagi organisasi pemerintah dan organisasi yang bukan pencari laba adalah untuk memberikan informasi yang berguna dalam mengevaluasi aktivitas pengelolaan sumber daya dalam mencapai tujuan organisasi.
  12. Melaporkan aktivitas perusahaan yang mempengaruhi lingkungan social (masyarakat sekitar).

SFAC No. 1 dan No. 4

FASB merupakan organisasi sector swasta yang bertanggung jawab dalam pembentukan standar akuntansi di Amerika saat ini. FASB didirikan pada tahun 1973, menggantikan APB. 

Pada tahun 1976, FASB mulai mengembangkan kerangka kerja konseptual yang menjadi dasar bagi penetapan standar akuntansi dan pemecahan masalah kontroversi pelaporan keuangan. Fungsi utama FASB adalah menpelajari masalah akuntansi terkini dan menetapkan standar akuntansi. FASB juga menerbitkan Statement of Accounting Concepts (SFAC) yang memberikan kerangka kerja konseptual dimana memungkinkan untuk dikembangkannya standar akuntansi khusus.

Pada tahun 1978, FASB menerbitkan SFAC No. 1 yang berjudul “Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises”. Laporan ini memuat tentang rumusan tujuan laporan keuangan untuk organisasi pencari laba (profit Organization), yaitu :

  1. Memberikan informasi yang berguna bagi investor, kreditur, dan pemakai lainnya dalam membuat keputusan secara rasional mengenai investasi, kredit dan lainnya.
  2. Memberikan informasi untuk membantu investor atau calon investor dan kreditur serta pemakai lainnya dalam menentukan jumlah, waktu, dan prospek penerimaan kas dari deviden atau bunga dan juga penerimaan dari penjualan, piutang, atau saham, dan pinjaman yang jatuh tempo.
  3. Memberikan informasi tentang sumber daya (aktiva) perusahaan, klaim atas aktiva, dan pengaruh transaksi, peristiwa, dan keadaan lain terhadap aktiva dan kewajiban.
  4. Memberikan informasi tentang kinerja keuangan perusahaan selama satu periode.
  5. Memberikan informasi tentang bagaimana perusahaan mendaparkan dan membelanjakan kas, tentang pinjaman dan pengembaliannya, tentang transaksi yang mempengaruhi modal termasuk deviden dan pembayaran lainnya kepada pemilik, dan tentang factor-faktor yang mempengaruhi likuiditas dan solvabilitas perusahaan.
  6. Memberikan informasi tentang bagaimana manajemen perusahaan mempertanggungjawabkan pengelolaan perusahaan kepada pemilik atas penggunaan sumber daya (aktiva) yang telah dipercayakan kepadanya.
  7. Memberikan informasi yang berguna bagi manajer dan direksi dalam proses pengambilan keputusan untuk kepentingan pemilik perusahaan.

Pada tahun 1980, FASB No. 4 yang berjudul “Objectives of Financial Reporting by Non-Business Organization” . Laporan ini memuat tentang rumusan tujuan keuangan untuk organisasi yang bukan pencari laba (non-profit organization), yaitu :

  1. Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan mengenai alokasi seumber daya (aktiva) perusahaan.
  2. Untuk menilai kemampuan organisasi dalam memberikan pelayanan kepada public.
  3. Untuk menilai bagaimana manajemen melakukan pembiayaan dan investasi.
  4. Memberikan informasi tentang sumber daya (aktiva), kewajiban, dan kekayaan perusahaan, serta perubahannya.
  5. Memberikan informasi tentang kinerja organisasi.
  6. Memberikan informasi tentang kemampuan organisasi dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya.
  7. Memuat penjelasan dan penafsiran manajemen.